Nganjuk, PING- Pertama kali, Parade dan Gebyar Kesenian Jaranan warnai serangkaian peringatan Hari Jadi ke 1088 tahun Nganjuk. Kegiatan ini menampilkan puluhan kelompok seni jaranan dari berbagai kecamatan yang ada di Kota Angin, dengan menampilkan atraksi yang memukau dan penuh nilai budaya.
Diberangkatkan langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi bersama Wakil Bupati Nganjuk Trihandy Cahyo Saputro serta Jajaran Forkopimda Nganjuk, dari depan Stadion Anjuk Ladang Nganjuk, pada Minggu (04/05/2025) pagi.
Acara ini diikuti oleh 78 komunitas seniman jaranan yang berasal dari 17 Kecamatan yang didukung penuh oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk serta komunitas pelestari budaya tradisional.
Dalam sambutannya, Bupati Nganjuk, Kang Marhaen menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang istimewa, pertama kalinya dalam serangkaian peringatan Hari Jadi Nganjuk. Pemerintah daerah mengadakan Parade dan Gebyar Jaranan.
"Ini merupakan momentum yang bagus dan menjadi pengingat kita bersama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal, terutama kesenian budaya jaranan ini," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Marhaen juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga kondusifitas dan keamanan Kabupaten Nganjuk. Agar Nganjuk menjadi wilayah yang adem, ayem dan tentrem.
"Inilah yang kami harapkan, agar pembangunan Kabupaten Nganjuk bisa cepat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat kepada masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Kang Marhaen juga menghimbau masyarakat yang tengah menyaksikan pertunjukan Parade dan Gebyar Jaranan, agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan aset fasilitas umum dalam menikmati Parade jaranan ini.
"Yuk, saatnya kita bangun Nganjuk bersama. Nganjuk nyawiji, guyub rukun, sae, jaya dan abadi selamanya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disporabudpar Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih melaporkan bahwa acara parade jaranan ini diikuti oleh 78 komunitas seniman jaranan yang berasal dari 17 Kecamatan yang ada di Kota Angin. Sedangkan Gebyar jaranan yang digelar di Alun - alun Nganjuk diikuti 10 komunitas seniman
"Tujuannya, untuk menguri-uri dan melestarikan budaya lokal, khususnya kesenian jaranan yang menjadi warisan leluhur masyarakat Kabupaten Nganjuk. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi generasi muda," imbuhnya.
Adapun rute parade jaranan ini, berlangsung dari depan Stadion Anjuk Ladang terus disepanjang jalan A. Yani dan finish di Alun - alun Nganjuk. Sementara gebyar dan seni jaranan berlangsung di Alun - alun Nganjuk.