Tradisi Colok-Colok Malem Songo, Warisan Budaya di Jawa Timur


 2025-03-28 |  Desa Talang

Jawa Timur, salah satu provinsi yang kaya akan tradisi dan budaya, kembali menyelenggarakan tradisi Colok-Colok Malem Songo pada malam ke-29 bulan Ramadan. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini menjadi momen spesial bagi masyarakat untuk berkumpul, memanjatkan doa, dan merasakan suasana magis yang sarat akan nilai spiritual dan kearifan lokal.

Colok-colok, yang merujuk pada obor atau penerangan tradisional dari bambu berisi minyak, mulai dinyalakan saat malam menjelang. Obor-obor tersebut diletakkan di depan rumah, sepanjang jalan, atau di sekitar masjid dan mushola, menciptakan pemandangan indah dengan nuansa temaram. Malam Songo sendiri dipercaya sebagai malam yang penuh berkah, sehingga kegiatan ini tidak hanya dimaknai sebagai estetika budaya, tetapi juga simbol penerangan batin dalam menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri.

Di berbagai daerah di Jawa Timur seperti Gresik, Lamongan, dan Tuban, tradisi ini menjadi ajang kebersamaan antarwarga. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa bersama-sama memasang colok-colok, menciptakan suasana gotong-royong yang khas. Selain itu, biasanya tradisi ini diiringi dengan lantunan takbir, tadarus Al-Qur’an, dan doa bersama, sehingga semakin memperkuat nuansa religius.

Menurut salah satu warga, Pak Haris, yang merupakan tokoh adat di wilayah Lamongan, tradisi Colok-Colok Malem Songo ini memiliki filosofi mendalam. "Obor yang kita nyalakan adalah simbol harapan dan cahaya, menandakan bahwa kita siap menyambut hari kemenangan dengan hati yang bersih dan terang," ujarnya.

Namun, seiring perkembangan zaman, beberapa wilayah mulai memodifikasi tradisi ini dengan memasang lampu hias atau lampion. Meski demikian, esensi dari tradisi Colok-Colok Malem Songo tetap terjaga, yaitu merayakan kebersamaan, memuliakan malam yang penuh keberkahan, dan melestarikan warisan budaya.

Tradisi ini tidak hanya menjadi bukti kekayaan budaya Jawa Timur, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman unik Ramadan di Indonesia. Dengan semangat pelestarian budaya, diharapkan Colok-Colok Malem Songo akan terus menjadi bagian dari identitas masyarakat Jawa Timur untuk generasi mendatang.