Nganjuk, PING- Jelang Hari Raya Idul Fitri,jasa penukaran uang baru mulai bermunculan di beberapa titik di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Pantauan PING, jasa tukar uang itu mulai nampak dibeberapa titik jalan raya yang ada di kawasan Alun - alun Nganjuk sejak Senin (24/03/2025) pagi.
Salah satu pemilik jasa penukaran uang yang berada di Alun-alun Nganjuk, Angga mengatakan, dirinya sudah beberapa tahun membuka penawaran jasa penukaran uang menjelang lebaran di Kabupaten Nganjuk.
Pada tahun ini, jasa penukaran uang baru mengalami peningkatan harga. Untuk Pecahan 1.000- an per 50.000 dikenai biaya Rp. 8.000. Pecahan 2.000-an, 5.000-an, 10.000-an per 100.000 dikenai biaya Rp 13.000. Kemudian untuk penukaran pecahan 20.000-an dikenai biaya Rp 11.000.
''Tahun ini kita kesulitan untuk mendapatkan pecahan uang baru, bahkan kita cuma mendapatkan nominal yang sedikit,” ungkap Angga.
Adapun, keberadaan jasa penukaran uang sangat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil selama Lebaran.
Jasa penukaran uang, baik yang resmi maupun tidak resmi, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan uang baru dengan berbagai pecahan.
Secara keseluruhan, penukaran uang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran di Indonesia, khususnya di Kabupaten Nganjuk. Tradisi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis masyarakat, tetapi juga memiliki makna simbolis dan ekonomi yang penting.
Sebagai informasi, untuk menghindari pertukaran uang palsu. Dihimbau agar masyarakat bisa mengetahui ciri - ciri uang tersebut. Diantaranya, rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlawan Indonesia, material uang kertas rupiah adalah serat kapas, terdapat benang pengaman.
Kemudian desain, warna dan ukuran uang rupiah memiliki sifat yang terang dan jelas, terdapat logo rectoverso BI dan terakhir perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterawang dari sudut tertentu.