Dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggelar temu wicara pada Senin malam (4/11/2024). Temu Wicara yang dilaksanakan di Pendopo KRT. Sosro Koesoemo ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam penguatan sektor pertanian di Kabupaten Nganjuk.
Hadir ditengah-tengah para anggota gabungan kelompok tani, peternak serta pembudidaya ikan, diantaranya Pj. Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, Sekretaris Daerah, Nur Solekan, Forkopimda, serta Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Nganjuk.
Itsna Sofiani, Plt. Kepala Dinas Pertanian Nganjuk dalam laporannya menyampaikan bahwa kendala para petani di Kabupaten Nganjuk selama ini adalah harga panen yang rendah disaat musim panen raya serta kualitas hasil panen yang terkadang kurang bagus. Menurutnya, temu wicara kali ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan sinergi bagaimana menguatkan pertanian untuk kedaulatan pangan di Kabupaten Nganjuk.
Pj. Bupati Nganjuk dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk pada tahun 2023 sebesar 5,40 persen dan berada diatas rata-rata nasional. “Dan sebagai warga Nganjuk saya turut berbangga diri atas capaian ini,” ungkap Sri Handoko Taruna. Disampaikan juga bahwa menurut data yang ada, lapangan usaha yang memiliki andil terbesar adalah sektor pertanian yaitu 27,31 persen.
Menurutnya tantangan pertanian di Kabupaten Nganjuk adalah berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi ke pemukiman, industri dan infrastruktur, menurunnya produktivitas lahan pertanian, anomali iklim, berkurangnya minat generasi muda di bidang pertanian, serta harga hasil pertanian yang fluktuatif. “Maka dari itu langkah nyata yang harus dilakukan adalah melakukan pengawalan dan pendampingan kepada kelompoktani, gapoktan, asosiasi petani untuk melakukan optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana pertanian, juga melakukan fasilitasi kepada generasi muda / para pemuda tani untuk mau dan mampu menguasai dan memanfaat teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang penerapan inovasi teknologi pertanian yang semakin maju,” tegas Pj. Bupati Nganjuk.
Selain itu beberapa langkah yang harus diambil oleh pemerintah daerah adalah mendampingi petani dalam pengembangan teknologi budidaya tanaman sehat yang berbasis spesifik lokalita, memfasilitasi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengakses informasi pasar dan menjalin jejaring kemitraan dengan stake holder, serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang tersedia guna menghasilkan komoditas pertanian yang berkualitas, bermutu dan berdaya saing untuk mewujudkan tercapainya nganjuk yang maju, modern dan bermartabat.
Dalam dialog yang dimoderatori oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Judi Ernanto beberapa peserta menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Diantaranya Sugito, Ketua KTNA Kabupaten Nganjuk. Disampaikannya bagaimana Kabupaten Nganjuk bisa membangun kedaulatan pangan. “Saya berharapan semua Organisasi Perangkat Daerah bisa bersinergi. Semisal berbicara masalah pupuk, disini Dinas Perdagangan juga harus tampil. Petani panen pas harganya jatuh, Pemkab harus hadir. Kalau sinergi tidak kuat kedaulatan pangan tidak akan terwujud,” ungkapnya.
Pada temu wicara terbut juga diwarnai dengan penandatanganan komitmen bersama untuk memperkuat pertanian guna mewujudkan kedaulatan pangan. Komitmen bersama ditandantangani oleh Pj. Bupati Nganjuk, Forkopimda, Sekda, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan serta beberapa stakeholder.
Di akhir acara, para peserta temu wicara disuguhi pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Dengan lakon Pandowo Tani, pagelaran disuguhkan apik oleh dalang Ki R.M Akbar Syahalam, S.Sn. Masyarakat umum yang menyaksikan secara langsung pagelaran wayang kulit memenuhi halaman pendopo.