Nganjuk, 22 Oktober 2024 — Kecamatan Rejoso menyelenggarakan Upacara Hari Santri Nasional dengan khidmat pada hari ini. Acara yang berlangsung di lapangan Desa Talang Rejoso ini dihadiri oleh ratusan santri, jajaran Forpimcam Rejoso, PCNU, MWCNU, lembaga dan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintahan.
Sambutan utama disampaikan oleh Camat Rejoso, Teguh Ovi Andriyanto, yang menekankan pentingnya tiga pilar dalam diri seorang santri: Sadar, Sabar, dan Berakhlak.
Dalam sambutannya, Teguh Ovi Andriyanto mengajak seluruh santri untuk "menjadi insan yang lebih baik dengan kesadaran diri, kesabaran, dan akhlak yang baik dalam memperbaiki diri." Menurutnya, santri harus memiliki kesadaran penuh akan pentingnya sikap mental dan akhlak yang baik. “Dengan tekad sadar, kita akan mengetahui bahwa sikap mental dan akhlak yang baik akan menuntun kita untuk mengenali siapa Tuhan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Camat Rejoso menjelaskan bahwa kesabaran adalah elemen penting yang harus dimiliki setiap santri. "Sabar, apapun namanya, adalah kunci dalam menjalani setiap ujian. Ujian dan tantangan adalah bagian dari perjalanan hidup, dan kesabaran itu sendiri merupakan puncak dari keimanan kita," tuturnya.

Selain itu, Teguh Ovi Andriyanto menegaskan pentingnya meneladani akhlak mulia sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah. "Akhlak yang baik, yaitu akhlaqul khatimah, harus menjadi panduan dalam setiap langkah kita. Hanya dengan akhlak yang mulia kita bisa menghadapi tantangan zaman, termasuk tantangan teknologi dan budaya."
Dalam konteks Hari Santri Nasional, Camat Ovi juga mengingatkan bahwa penjajahan di era modern bukan lagi dalam bentuk fisik, melainkan penjajahan budaya melalui teknologi. Ia mengajak para santri untuk sadar bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk memperkuat ilmu dan pengetahuan, bukan sebaliknya. "Penjajahan saat ini adalah pengetahuan dan teknologi. Marilah kita sadar bahwa kita harus melawan penjajahan budaya yang ada di dalam teknologi itu sendiri," tegasnya.

Melalui momentum Hari Santri Nasional ini, pihaknya berharap para santri di Rejoso bangkit dan berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas teknologi dan pengetahuan. "Harapan kami, santri-santri dapat berkiprah lebih luas, meningkatkan kemampuan teknologi demi perjuangan jihad dalam Islam. Ini adalah bagian dari upaya untuk mengantisipasi penjajahan budaya yang berusaha merubah keyakinan dan budaya Islam menjadi sesuatu yang bisa menjatuhkan kita sebagai umat Muslim," tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan lainnya seperti doa bersama dan pertunjukan seni santri, yang semakin memperkuat kebersamaan dan semangat juang para santri di Kecamatan Rejoso.