Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 96 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) bersama Karang Taruna Desa Talang adakan Seminar Kepemudaan dengan tema, “Desa Berdaya, Pemuda Berkarya”. Acara ini berlangsung di Balai Desa Talang pada Jum’at, 19 Agustus 2022 pukul 19.30 WIB sampai selesai dan diikuti oleh 51 peserta dari generasi muda desa. Turut hadir pula Adi Agus Budi Sampurno selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nganjuk untuk menjadi pembicara.
Adi Agus memberikan materi terkait potensi desa dan peran pemuda dalam pembangunan desa. Menurutnya, selama ini desa sering dipahami sebagai wilayah yang terpinggirkan, terbelakang dan jauh dari kemajuan, minim lapangan pekerjaan serta informasi lambat masuk. Selain itu juga desa identik dengan keterbatasan ruang gerak, sarana, dan tempat orang terbelakang yang hidup susah. Dari berbagai pandangan tersebut maka tidak jarang banyak orang yang menganggap desa tidak memiliki potensi apapun.
“Ini yang menjadi pokok permasalahan kita, banyak pemuda yang meninggalkan desa ke kota. Apa benar desa tidak memiliki potensi yang signifikan? Mari kita bersama-sama merubah pola pikir kita bahwa desa memiliki potensi yang luar biasa,” ujarnya.
Adi Agus lalu menjelaskan bahwa ada dua potensi yang dimiliki desa. Yaitu potensi fisik yang berupa air, tanah, iklim, perkebunan, perikanan serta potensi non fisik berupa keadaan sosial masyarakat, lembaga sosial, dan kreativitas aparatur desa. Ia lalu menjelaskan bahwa kedua potensi ini harus bersinergi bersama untuk menjadikan desa itu berdaya.
“Strategi pembangunan desa berpusat pada peran pemuda. Pemuda sebagai bagian dari masyarakat desa berpotensi besar membawa desa menuju wajah baru dan berkembang dinamis dengan ide-ide kreatifnya. Oleh karena itu, penting melibatkan pemuda-pemuda untuk berperan aktif dalam pengembangan desa,” imbuhnya.
Beliau lantas memberikan contoh terkait peran pemuda desa. Salah satunya adalah karya-karya yang dihasilkan oleh para Pemuda Pelopor yang ada di Nganjuk. Pemuda Pelopor sendiri adalah pemuda yang memiliki kepeloporan di lingkungannya. Mempunyai karya nyata dan dampak positif di masyarakat sesuai bidangnya masing-masing.
“Pemuda-pemuda harus menggali potensi yang ada di dalam dirinya atau yang dimiliki desanya. Jangan kalah dengan daerah lainnya. Terlebih sebentar lagi Bendungan Semantok yang ada di Kecamatan Rejoso akan diresmikan. Kalau tidak memberdayakan diri, maka akan rugi besar,” tambahnya.
Novita Ramadhani selaku Ketua KKN-96 UINSA mengungkapkan bahwa banyak sekali wawasan baru yang didapatkan. Novita berharap agar kedepannya semua generasi muda dapat termotivasi untuk mencoba mengembangkan semua yang berpotensi di dalam desa.
Menanggapi materi yang disampaikan, Yusuf Alfian Afif selaku Ketua Karang Taruna Desa Talang menyampaikan ada banyak ilmu dan cerita pengalaman yang didapat dari acara ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya banyak mendapatkan ide-ide dan gambaran dalam memaksimalkan aset-aset desa. Usaha ini nantinya juga akan melibatkan generasi muda desa.
Farida Susanti, peserta acara ini juga memberikan tanggapannya, “Acaranya bagus. Kalau aku pribadi setiap ada seminar atau semacamnya, membuat semangat aja buat berinovasi. Selagi masih muda kan. Pada dasarnya ingin punya usaha.” (*muh)