KIM SMART - Sidokare | Hidup di lingkungan pedesaan mengajarkan kita untuk dekat dengan alam dan sesama manusia. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari interaksi sosial sehari-hari di masyarakat.
Tradisi “sambatan” salah satunya. Tradisi yang satu ini menunjukkan rasa empati dan kepedulian sosial masyarakat di lingkungan pedesaan masih tinggi. Sambatan adalah istilah yang biasa digunakan masyarakat desa untuk mendirikan atau memperbaiki rumah warga secara gotong-royong.
Semangat gotong royong ini terus dilestarikan oleh warga Desa Sidokare Kec. Rejoso - Nganjuk. Masyarakat Desa Sidokare mengedepankan semangat gotong royong untuk menciptakan masyarakat yang guyub dan rukun.
Warga Desa Sidokare melaksanakan budaya "sambatan". Budaya gotong royong adat jawa dalam membangun rumah tanpa dihitung upah.
Adalah kediaman Bapak Jono, yang dikerjakan secara sambatan oleh warga. Sekitar 10-an warga bergerak melakukan "Sambatan". Sambatan itu sendiri sudah dilakukan sekitar dua harian.
"Kalau di sini warganya kompak, Kalau punya kegiatan kita bergotong-royong, termasuk sambatan ini. Siapa saja yang punya hajat kita kompak," kata Jono.
Budaya sambatan sendiri merupakan adat istiadat jawa, yang mengikuti sambatan tidak dihitung upah seperti pekerja pada umumnya, hanya diberi makan siang dan sarapan.
Jono menjelaskan, biasanya sambatan diikuti puluhan orang dan tidak diberi imbalan. Dia menjelaskan warga yang melakukan sambatan tidak mengharapkan imbalan sama sekali.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
Share | Share | Share | Share | Share | Join | Join | Join | Join |