KIM SMART - Sidokare | Bawang merah merupakan salah satu hasil komoditas pertanian yang bisa anda budidayakan pada segala musim, itu berarti bahwa anda bisa menanam tanaman bawang merah tanpa harus memperkirakan musim karena memang tanaman ini bisa tumbuh pada musim kemarau maupun juga musim penghujan.
Namun, memang untuk menamam bawang merah pada setiap musimg merupakan tantangan tersendiri bagi para petani karena memang memiliki resiko yang berbeda jika dibandingkan dengan menanam tanaman jenis lainnya.
Maka dari itu, anda sebagai petani seharusnya memang harus memiliki pengetahuan yang lebih tentang bagaimana cara menanam serta bagaimana cara merawat tanaman bawang merah di musim hujan maupun di musim kemarau sehingga anda bisa mendapatkan hasil dari tanaman umbi ini dengan kualitas terbaik sehingga harga yang anda dapatkan pun juga lumayan lebih tinggi.
Menanam tanaman bawang merah pada musim hujan memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan menanam pada musim kemarau.
Jika anda menanam tanaman bawang merah pada musim penghujan tentunya akan lebih beresiko terserang hama maupun penyakit yang bisa membuat tanaman anda menjadi berkurang kualitasnya atau bahkan bisa menyebabkannya tidak tumbuh sama sekali alias mati.
Cara merawat tanaman bawang merah di musim hujan.
- Hal pertama yang harus anda perhatikan adalah berkaitan dengan bedengan yang berfungsi untuk mengalirkan air. Kami menyarankan anda untuk mengusahakan bedengan yang digunakan untuk mengalirkan air tadi harus setengah dari tinggi bedengan anda dan jangan sampai jaraknya terlalu berlebih. Jika anda sudah bisa menerapkan cara ini maka selanjutnya anda bisa membenamkan 2 /3 bagiannya namun jangan sampai terlalu dalam karena jika anda menaruhnya terlalu dalam maka akan mengakibatkan bibit bawang merah tersebut akan tertimbun oleh tanah dan kemudian akan membusuk atau mungkin akan menghambat pertumbuhan bibit bawang merah yang anda tanam.
- Hal yang kedua adalah anda harus memperhatikan jarak tanam bawang merah. Kami menyarankan untuk memberikan jarak kurang lebih 15 x 15 cm.
- Hal yang ketiga adalah memperhatikan masalah penyemprotan. Tanaman bawang merah biasanya akan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan herbisida sebelum dilakukan penanaman atau mungkin sehari sebelum dilakukan penanaman. Anda bisa menggunakan herbisida yang mengandung zat Oksifluerfen dengan dosis dengan dosis kurang lebih sebesar 25 sampai 30 cc untuk setiap 17 liternya.
- Selanjutnya yang harus anda lakukan adalah dengan melakukan pengecekan secara rutin pertumbuhan gulma yang selanjutnya anda harus melakukan pemupukan setelah penyiagaan.
- Hal lain yang tidak kalah penting berkaitan dengan masalah pemupukan adalah anda harus memberikan pupuk pada lubang tanam, meskipun begitu jarak yang anda berikan jarak terlalu dekat dengan pangkal batang.
- Anda harus memberikan pupuk kepada tanaman bawang merah pada usia sekitar 7 hari atau memiliki tinggi daun 4 cm. Anda bisa menggunakan campuran NPK 210 kg /ha dan juga KCL 150 kg /ha serta menggunakan furadan 7 hingga 10 / ha.
- Pupuk kedua anda berikan ketika tanaman bawang merah berusia sekitar 21 hari. Adapun pupuk yang digunakan adalah campuran dari NPK, KCL dan ZKplus dengan takaran sebanyak 175 kg/ha untuk NPK, sementara KCL 100 kg/ha dan ZKplus sebanyak adalah sebesar 210 kg /ha.
- Pupuk yang ketiga dan yang terkahir adalah diberikan ketika tanaman berusia sekitar 28 hari dengan menggunakan campuran pupuk NPK 70 kg/ha dan juga sebanyak 240 kg/ha untuk ZKplus.