Sejarah Desa Ngadiboyo



 

Sejarah Desa Ngadiboyo tidak terlepas dari sejarah Masyarakat di Kabupaten Nganjuk dan untuk sementara masih dalam kajian dan terus ditelusuri. Desa Ngadiboyo terbagi dalam wilayah 5 ( lima ) Dusun, yaitu Dusun Ngadiboyo, Kedungbulu, Ngadirejo, Bangsri, dan Turi dengan dipimpin oleh Kamituwo ( Kasun ). Desa Ngadiboyo dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut ; Donggolo, Moyoharjo, Tunut, Suwarno, Adi Prayetno, Wanuji, SH dan sekarang adalah Aries Tri Rahendra, S.Pd (2014 s.d. sekarang).

Sejarah Desa adalah sebuah Desa kecil yang terletak dipinggiran hutan atau dikaki gunung pandan memiliki letak geografis yang sangat bagus dan didukung lahan yang subur membuat Desa ini semakin berkembang pesat.

Dahulu desa ini hanyalah hutan berlantara dan rakyatnyapun masih sangat jarang,Fasilitas yang apapun sangat terbatas sekali. Jalan-jalan masih tanah biasa yang biasa yang bila musim hujan tiba sangat sulit dilewatinya.

Menurut cerita dahulu kala ada orang yang sangat terpandang didaerah ini baik dari segi materi maupun dari segi ilmu kanuragan,Namanya Mbah Ngadi (menurut cerita yang beredar ) Mbah Ngadi hidupnya serba mewah diwilayah Desa ini bersama istrinya dan anaknya perempuan semata wayang,Semua kebutuhannya keluarga dan anaknya semua terpenuhi apa yang diinginkannya.

Mbah Ngadi juga mempunyai pemeliharaan yang banyak sekali mulai dari yang jinak sampai dengan yang berbahaya, terutama yang paling terkenal adalah pemeliharaannya adalah BUAYA miliknya sangat banyak campai ratusan ekor, Semua ditempatkan disebuah kolam ( kedung dalam bahasa jawa ) disisi timur perkampungan yang sekarang jadi Nama Dsn KEDUNGBULU ,selain itu juga mempunyai pemeliharaan Sapi,kerbau,kambing, di tempatkan disebelah barat karena disitu banyak sekali tumbuh pohon Turi sekarang menjadi Dsn TURI.

Mbah Ngadi menempatkan anak semata wayangnya yang cantik jelita dan dibuatkan sebuah rumah mungil/tempat bersantai, Tempat itu kata Bangsal Sri sekarang menjadi Dsn BANGSRI.

Mbah Ngadi juga mempunyai tempat Dagang yang konon sangat ramai sekali dikunjungi orang dari sebelah Ds tempat itu Namanya Dsn NGADIREJO.Setelah Mbah Ngadi Wafat Maka Namanya diabadikan menjadi KRAJAN / Desa NGADIBOYO Di ambil dari Kata Ngadi dan Boyo ( Buaya pemeliharaan Mbah Ngadi ) Mengenai keberadaanya hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu.