SUMUR RESAPAN UNTUK PERSEDIAAN AIR DI KEMARAU PANJANG


 2020-03-22 |  Desa Mlorah

Desa Mlorah - Pembuatan sumur resapan ini merupakan rekayasa teknik konservasi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk seperti sumur galian dengan kedalaman tertentu, dimana fungsi utama dari sumur resapan ini adalah sebagai penampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah.

Pemerintah Desa Mlorah bekerja sama dengan masyarakat  erinisiasi untuk membuat dua buah sumur resapan. Hal ini ditanggapi dengan baik oleh masyarakat, karena pembangunan sumur resapan ini sangat banyak manfaat yang akan diperoleh, salah satu manfaatnya yaitu ketersediaan air baku dalam tanah.

Pembangunan sumur resapan ini dilakukan oleh warga secara bergotong-royong, hal ini menunjukkan kekompakan masyarakat Desa Mlorah dalam melakukan berbagai kegiatan. 

Kegiatan ini sangat baik karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya bekerja sama, sehingga kegiatan pembangunan sumur resapan ini berjalan dengan baik dan lancar.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, luar ruangan

Sumur resapan ini dibuat dengan ukuran diameter 1,5 meter dan kedalaman 2 meter, dimana penutup sumur resapan terbuat dari plat beton bertulang sehingga kokoh dan kuat. 

Sedangkan pada isi sumur resapan ini diisi oleh ijuk yang diletakkan pada bagian paling bawah, disusul dengan pasir dan pecahan batu pada posisi paling atas yang disusun secara berongga. Dimana terdapat ruang kosong diatas pecahan batu sebagai penampung air hujan saat masuk ke sumur resapan sebelum kemudian diresapkan ke dalam tanah

Gambar mungkin berisi: luar ruangan

Membudayakan kesadara lingkungan bagi masyarakat sangatlah penting, dengan adanya pembangunan sumur resapan di Babangeng ini bisa menjadi pengingat dan bahan contoh bagi masyarakat lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan masing-masing. Karena dengan menjaga lingkungan, maka kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih bermakna dan kelestarian lingkungan dapat terjaga. Seperti kata pepatah "Kalau bukan oleh kita sebagai masyarakat, siapa lagi dan kalau bukan sekarang, kapan lagi".